My Favorite

My Favorite
Muse

Minggu, 05 Februari 2012

Malam

Berajalan melewati lorong sepi
Di temani cahaya sang rembulan
Sayup-sayup terdengar lolongan anjing
Membuat malam kian mencekam

Namun ia tiada gentar
Demi sejengkal harapan semu
Yang mungkin takkan mampu ia capai
Walau lelah ia melangkah

Malam kian larut dan sunyi
Dinginnya semakin menusuk tulang
Harapannya kian terhimpit
Oleh malam yang membunuh langkahnya

Akankah ia berhenti melangkah?
Akankah ia berhenti berharap?
Mungkinkah ia mati terbunuh malam?
Tiada tahukah kita akan takdir hidupnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

I need your coment, please